EDM
(Electrical Discharge Machining)
A. Gambaran
Singkat EDM
Asal mula
EDM (Electrical Discharge Machining) adalah pada tahun 1770, ketika ilmuan
Inggris Joseph Priestly menemukan efek erosi dari percikan arus listrik. Pada
tahun 1943, ilmuwan Rusia B. Lazarenko dan N. Lazarenko memiliki ide untuk
memanfaatkan efek merusak dari percikan arus listrik untuk membuat proses yang
terkontrol untuk pemesinan secara elektrik bahan konduktif.
Dengan
adanya ide tersebut proses EDM telah lahir. Lazarenko bersaudara menyempurnakan
proses dengan cara menempatkan cairan tidak konduktif di mana percikan listrik
terjadi di antara dua konduktor, cairan tersebut dinamakan dielektrik
(dielectric). Rangkaian listrik yang membuat peristiwa tersebut terjadi
digunakan sebagai nama proses ini. Pada saat ini telah banyak unit EDM
digunakan yang lebih maju dari pada milik Lazarenko. Pada saat ini ada dua
macam mesin EDM yaitu : EDM konvensional (Biasanya disebut Sinker EDM atau Ram
EDM) dan Wire EDM.
B. Cara Kerja EDM
Mengetahui
tentang apa yang terjadi di antara elektrode dan benda kerja dapat sangat
membantu operator EDM dalam banyak hal. Pengetahuan dasar teori EDM dapat
membantu dalam memecahkan
masalah yang
timbul (troubleshooting), misalnya dalam hal pemilihan kombinasi benda
kerja/elektrode, dan pemahaman mengapa pengerjaan yang bagus untuk satu benda
kerja tidak selalu berhasil untuk yang berikutnya. Deskripsi berikut ini
menjelaskan tentang kombinasi apa yang telah diketahui dan apa yang telah ada
dalam terori tentang proses EDM. Pada saat ini beberapa teori tentang bagaimana
EDM bekerja telah mengalami kemajuan selama beberapa tahun, sebagian besar
mendukung model thermoelectric. Sembilan ilustrasi berikut menunjukkan tahap
demi tahap apa yang telah diyakini terjadi selama satu siklus EDM. Gambar di
sebelahnya menunjukkan harga relatif dari tegangan dan arus pada titik yang
diambil.
Gambar 14.2.
Pada Proses awal EDM, elektrode yang berisi tegangan listrik didekatkan ke
benda kerja (elektrode positif mendekati benda kerja/turun). Di antara dua
elektrode ada minyak isolasi (tidak menghantarkan arus listrik), yang pada EDM
dinamai cairan dielektric. Walaupun cairan dielektrik adalah sebuah isolator
yang bagus, beda potensial listrik yang cukup besar menyebabkan cairan
membentuk partikel yang bermuatan, yang menyebabkan tegangan listrik
melewatinya dari elektrode ke benda kerja. Dengan adanya graphite dan partikel
logam yang tercampur ke cairan dapat membantu transfer tegangan listrik dalam
dua cara : partikel-partikel (konduktor) membantu dalam ionisasi minyak
dielektrik dan membawa tegangan listrik secara langsung, dan partikel-partikel
dapat mempercepat pembentukan tegangan listrik dari cairan. Daerah yang
memiliki tegangan listrik paling
kuat adalah
pada titik dimana jarak antara elektrode dan benda kerja paling dekat, seperti
pada titik tertinggi yang terlihat di gambar. Grafik menunjukkan bahwa tegangan
(beda potensial) meningkat, tetapi arusnya nol.
Gambar 14.3.
Ketika jumlah partikel bermuatan meningkat, sifat isolator dari cairan
dielektrik menurun sepanjang tengah jalur sempit pada bagian terkuat di daerah
tersebut. Tegangan meningkat
hingga titik
tertinggi tetapi arus masih nol.
Gambar 14.4.
Arus mulai muncul ketika cairan berkurang sifat isolatornya menjadi yang paling
kecil. Beda tegangan mulai menurun.
Gambar 14.5.
Panas muncul secara cepat ketika arus listrik meningkat, dan tegangan terus
menurun drastis. Panas menguapkan seba-gian cairan, benda kerja, dan elektrode,
dan jalur discharge mulai terbentuk antara elektrode dan benda kerja.
Gambar 14.6.
Gelembung uap melebar ke samping, tetapi gerakan melebarnya dibatasi oleh
kotoran-kotoran ion di sepanjang jalur discharge. Ion-ion tersebut dilawan oleh
daerah magnet listrik yang telah timbul. Arus terus meningkat, dan tegangan
menurun.
Gambar 14.7.
Sebelum berakhir, arus dan tegangan menjadi stabil, panas dan tekanan di dalam
gelembung uap telah mencapai ukuran maksimal, dan sebagian logam telah
dihilangkan. Lapisan dari logam di bawah kolom discharge pada kondisi mencair,
tetapi masih berada di tempatnya karena tekanan dari gelembung uap. Jalur
discharge sekarang berisi plasma dengan suhu sangat tinggi, sehingga terbentuk
uap logam, minyak dielektrik, dan karbon pada saat arus lewat dengan intensif
melaluinya.
Gambar 14.8.
Pada akhirnya, arus dan tegangan turun menjadi nol. Temperatur turun dengan
cepat, tabrakan gelembung dan menyebabkan logam yang telah dicairkan lepas dari
benda kerja.
Gambar 14.9.
Cairan dielektrik baru masuk di antara elektrode dan benda kerja, menyingkirkan
kotoran-kotoran dan mendinginkan dengan cepat permukaan benda kerja. Logam cair
yang tidak terlepas membeku dan membentuk lapisan baru hasil pembekuan (recast
layer).
Gambar
14.10. Logam yang terlepas membeku dalam bentuk bola-bola kecil menyebar di
cairan dielektrik bersama-sama dengan karbon dari elektrode. Uap yang masih ada
naik menuju ke permukaan. Tanpa waktu putus yang cukup, kotoran-kotoran yang
terbentuk akan terkumpul membentuk percikan api yang tidak stabil. Situasi
tersebut dapat membentuk DC arc, yang mana dapat merusak elektrode dan benda
kerja.
(Sumber : Courtesy EDM Tech. Manual, Poco Graphite Inc.)
(Sumber : Courtesy EDM Tech. Manual, Poco Graphite Inc.)
Urutan waktu ON/OFF adalah satu siklus EDM yang dapat diulang sampai ribuan kali per detik. Penjelasan di atas hanyalah satu siklus yang muncul pada satu waktu tertentu. Apabila siklus tersebut dipahami, maka akan dapat dikendalikan jangka waktu dan intensitas dari pulsa ON/OFF yang membuat EDM bekerja dengan baik.
C.
Perkembangan Penggunaan EDM
EDM telah berkembang bersama dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, dan Mesin Gerinda sebagai teknologi yang terdepan. EDM terkenal dalam hal kemampuannya untuk membuat bentuk komplek pada logamlogam yang sangat keras. Penggunaan yang umum untuk Mesin EDM adalah dalam pemesinan dies, perkakas potong, dan cetakan (molds) yang terbuat dari baja yang telah dikeraskan, tungsten carbide, high speed steel, dan material yang lain yang tidak mungkin dikerjakan dengan cara tradisional (penyayatan). Proses ini juga telah memecahkan banyak masalah pada pembuatan bahan “exotic”, seperti Hastelloy, Nitralloy, Waspaloy and Nimonic, yang digunakan secara luas pada industri-industri pesawat ruang angkasa. Dengan telah ditemukannya teknologi yang maju tentang keausan elektrode, ketelitian dan kecepatan, EDM telah mengganti proses pemotongan logam yang lama pada beberapa aplikasi. Faktor lain yang menyebabkan berkembangnya penggunaan EDM adalah kemampuannya mengerjakan bentuk tipis, khususnya dalam pengerjaan ketinggian dan ketirusan. EDM yang menggunakan kawat (Wire EDM) dapat membelah dengan ketinggian 16 inchi (sekitar 400 mm), dengan kelurusan ±0,0005 inchi (± 0,0125 mm) tiap sisi. Pada waktu yang lalu, EDM digunakan terutama untuk membuat bagian-bagian mesin yang sulit dikerjakan dengan proses konvensional. Pertumbuhan penggunaan EDM pada sepuluh tahun terakhir menempatkan proses pembuatan komponen dirancang menggunakan EDM terlebih dahulu, sehingga EDM bukanlah pilihan terakhir, tetapi pilihan yang pertama. Proses EDM telah berubah. Perusahaan perusahaan yang menggunaan EDM juga sudah berubah. Perubahan yang sangat berarti adalah :
EDM telah berkembang bersama dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, dan Mesin Gerinda sebagai teknologi yang terdepan. EDM terkenal dalam hal kemampuannya untuk membuat bentuk komplek pada logamlogam yang sangat keras. Penggunaan yang umum untuk Mesin EDM adalah dalam pemesinan dies, perkakas potong, dan cetakan (molds) yang terbuat dari baja yang telah dikeraskan, tungsten carbide, high speed steel, dan material yang lain yang tidak mungkin dikerjakan dengan cara tradisional (penyayatan). Proses ini juga telah memecahkan banyak masalah pada pembuatan bahan “exotic”, seperti Hastelloy, Nitralloy, Waspaloy and Nimonic, yang digunakan secara luas pada industri-industri pesawat ruang angkasa. Dengan telah ditemukannya teknologi yang maju tentang keausan elektrode, ketelitian dan kecepatan, EDM telah mengganti proses pemotongan logam yang lama pada beberapa aplikasi. Faktor lain yang menyebabkan berkembangnya penggunaan EDM adalah kemampuannya mengerjakan bentuk tipis, khususnya dalam pengerjaan ketinggian dan ketirusan. EDM yang menggunakan kawat (Wire EDM) dapat membelah dengan ketinggian 16 inchi (sekitar 400 mm), dengan kelurusan ±0,0005 inchi (± 0,0125 mm) tiap sisi. Pada waktu yang lalu, EDM digunakan terutama untuk membuat bagian-bagian mesin yang sulit dikerjakan dengan proses konvensional. Pertumbuhan penggunaan EDM pada sepuluh tahun terakhir menempatkan proses pembuatan komponen dirancang menggunakan EDM terlebih dahulu, sehingga EDM bukanlah pilihan terakhir, tetapi pilihan yang pertama. Proses EDM telah berubah. Perusahaan perusahaan yang menggunaan EDM juga sudah berubah. Perubahan yang sangat berarti adalah :
- Lebih cepat.
- Lebih otomatis. Mesin lebih mudah diprogram dan dirawat.
- Lebih akurat ukurannya.
- Dapat menggunakan kawat dengan diameter yang lebih kecil pada mesin Wire EDM.
- Menurunkan biaya operasional. Harga mesin menjadi lebih murah.
- Dapat menghasilkan permukaan yang lebih halus.
- Dapat menyayat karbida tanpa ada cacat ketika menggunakan Wire EDM dan Ram EDM.
- Gerakan kawat EDM dan putaran benda kerja bisa dilakukan secara simultan.
- Ram EDM tidak memerlukan pembersih benda kerja lain.
- EDM lebih efektif pada kondisi pembersihan benda kerja dengan tingkat kesulitan tinggi.
- EDM lebih mudah digunakan. Waktu untuk pelatihan dan pemrograman lebih singkat.
D.
Penggunaan EDM
Penjelasan berikut merupakan ringkasan dari karakteristik yang mengharuskan penggunaan EDM. Disarankan menggunakan EDM jika bentuk benda kerja sebagai berikut :
Penjelasan berikut merupakan ringkasan dari karakteristik yang mengharuskan penggunaan EDM. Disarankan menggunakan EDM jika bentuk benda kerja sebagai berikut :
- Dinding yang sangat tipis
- Lubang dengan diameter sangat kecil
- Rasio ketinggian dan diameter sangat besar
- Benda kerja sangat kecil
- Sulit dicekam
Disarankan
menggunakan EDM jika material benda kerja :
- Keras
- Liat
- Meninggalkan sisa penyayatan
- Harus mendapat perlakuan panas
Disarankan
menggunakan EDM untuk mengganti proses meliputi :
- Pengaturan/setup berulang, bermacam-macam pengerjaan, bermacam-macam proses pencekaman benda.
- Broaching .
- Stamping yang prosesnya cepat, (lihat Gambar 14.12.).
Disarankan
menggunakan EDM ketika beberapa alasan berikut :
- Jam kerja 24 jam dengan hanya satu shift operator .
- Memerlukan proses yang tidak mementingkan perhatian khusus dari pekerja secara intensif.
EDM tidak
dipengaruhi oleh kekerasan bahan benda kerja, sehingga sangat bermanfaat bila
digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan kekerasan di atas 38 HRc. Bahan
tersebut meliputi baja yang telah dikeraskan, Stellite and Tungsten Carbide.
Karena proses EDM menguapkan material sebagai ganti penyayatan, kekerasan dari
benda kerja bukan merupakan faktor penting. Maka dari itu mesin Wire EDM dan
Ram EDM digunakan untuk membuat bentuk komplek dies dan perkakas potong dari
material yang amat keras. Bagian lain yang hanya bisa dikerjakan dengan EDM
adalah kemampuanya membuat sudut dalam (internal corners) yang runcing.
Pemesinan konvensional tidak mungkin mengerjakan kantong dengan pojok runcing,
yang bisa dicapai adalah radius minimal sekitar 1/32 inchi yang paralel dengan
sumbu pahat. Jenis pengerjaan dan ukuran minimal yang dapat dicapai oleh EDM
dapat dilihat pada Tabel 14.1.
Tabel 14.1.
Ukuran minimal beberapa jenis pengerjaan dengan EDM
Maka dari
itu EDM digunakan untuk mengerjakan klep (valves) pengukur bahan bakar,
komponen printer, cetakan dan perbaikan cetakan.
SUMBER
:
Teknik
pemesinan untuk SMK : WIidarto, B Sentot Wijanarko, Sutopo, Paryanto. Jakarta :
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
0 komentar:
Posting Komentar