GERBANG MASA DEPAN

Universitas Sebelas Maret Surakarta terletak di Jalan Ir. Sutami No 36-A Kentingan Surakarta. Kode Pos, 57126. Telp, (0271) 646994. Fax, (0271) 646655,. Kawasan kampus yang sejuk dan asri membuat suasana belajar menjadi kondusif. Menjadi salah satu kampus yang akan mewujudkan go green demi terciptnya lingkungan yang sehat, nyaman dan tentram.

PENEMU MESIN LAS

Penemu mesin las listrik adalah Prof. Elihu Thomson. Ia dilahirkan di Manchester, Inggris yang kemudian mengikuti orang tuanya berimigrasi ke Amerika Serikat. Ia mendemonstrasikan penmuannya ini pada tahun 1877.

PENEMU MESIN 4 TAK

Penemu mesin 4 tak yaitu Nicolaus Otto. Penemu mesin pembakaran dalam ini lahir pada 14 Juni 1832 di Jerman, lebih tepatnya di Holzhausen.Pada tahun 1876 ia telah berhasil menciptakan model mesin 4 tak yang pertama, dan hak patennya telah diperoleh setahun kemudian. Otto mendapatkan ide pembuatan mesin 4 tak dari mesin 2 tak ciptaan Lenoir. Otto meninggal pada tahun 1891 pada usia 59 tahun.

PENEMU MOTOR LISTRIK AC

Penemu motor yaitu Nikola Tesla. Nikola terlahir dari etnis Serbia di desa Smijan, Kroasia, pada 28 Juni 1856. Nikola merupakan seorang ilmuwan yang menemukan motor.

PENEMU MESIN BUBUT

Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut yang disebut sebagai screw cutting lathe, salah satu karyanya yang berkembang di Negara bagian New England.

Tampilkan postingan dengan label MESIN FRAIS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label MESIN FRAIS. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 30 Mei 2015

PROSES FRAIS RODA GIGI

PROSES FRAIS RODA GIGI

Proses frais gigi (Gambar 7.29), sebenarnya sama dengan frais bentuk pada Gambar 7.28., tetapi  karena bentuknya yang spesifik, serta proses pencekaman dan pemilihan pisau berbeda maka akan dibahas lebih detail. Dari informasi yang diperoleh dari gambar kerja, untuk proses frais roda gigi diperoleh data tentang jumlah gigi, bentuk profil gigi, modul, sudut tekan, dan dimensi bakal roda gigi. Dari informasi tersebut perencana proses frais gigi harus menyiapkan : kepala pembagi (Gambar 7.21.), pisau frais gigi, dan perhitungan elemen dasar (putaran spindel, gerak makan, dan kedalaman potong). Kepala pembagi digunakan sebagai pemegang bakal roda gigi (dengan bantuan mandrel). Pada kepala pembagi terdapat mekanisme yang memungkinkan operator Mesin Frais memutar benda
kerja dengan sudut tertentu.

 

Kepala pembagi (dividing head) digunakan sebagai alat untuk memutar bakal roda gigi. Mekanisme perubahan gerak pada kepala pembagi adalah roda gigi cacing dan ulir cacing dengan perbandingan 1:40. Dengan demikian apabila engkol diputar satu kali, maka spindelnya berputar 1/40 kali. Untuk membagi putaran pada spindel sehingga bisa menghasilkan putaran spindel selain 40 bagian, maka pada bagian engkol dilengkapi dengan piringan pembagi dengan jumlah lubang tertentu, dengan demikian putaran engkol bisa diatur (misal ½, 1/3, ¼, 1/5 putaran). Pada piringan pembagi diberi lubang dengan jumlah lubang sesuai dengan tipenya yaitu :
a. Tipe Brown and Sharpe :
  • Piringan 1 dengan jumlah lubang : 15,16,17,18,19,20
  • Piringan 2 dengan jumlah lubang : 21,23,27,29,31,33
  • Piringan 3 dengan jumlah lubang : 37,39,41,43,47,49
b. Tipe Cincinnati (satu piringan dilubangi pada kedua sisi) :
  • Sisi pertama dengan jumlah lubang : 24,25,28,30,34,37,38,39,41,42,43
  • Sisi kedua (sebaliknya) dengan jumlah lubang : 46,47,49,51,53,54,57,58,59,62,66
Misalnya akan dibuat pembagian 160 buah. Pengaturan putaran engkol pada kepala pembagi adalah sebagai berikut (Gambar 7.30.) :
  • Dipilih piringan yang memiliki lubang 20, dengan cara sekrup pengatur arah radial kita setel sehingga ujung engkol yang berbentuk runcing bisa masuk ke lubang yang dipilih (Gambar 7.30.c)
  • Gunting diatur sehingga melingkupi 5 bagian atau 6 lubang (Gambar 7.30.d)
  • Sisi pertama benda kerja dimulai dari lubang no.1
  • Sisi kedua dilakukan dengan cara memutar engkol ke lubang no. 6 (telah dibatasi oleh gunting)
  • Dengan demilian engkol berputar ¼ lingkaran dan benda kerja) berputar ¼ x1/40 = 1/160 putaran
  • Gunting digeser sehingga bilah bagian kiri di no. 6
  • Pemutaran engkol selanjutnya mengikuti bilah gunting.
Pemilihan pisau untuk memotong profil gigi (biasanya profil gigi involute) harus dipilih berdasarkan modul dan jumlah gigi yang akan dibuat. Nomer pisau frais gigi berdasarkan jumlah gigi yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 7.3. Penentuan elemen dasar proses frais yaitu putaran spindel dan gerak  makan pada proses frais gigi tetap mengikuti rumus 3.2 dan 3.3. Sedangkan kedalaman potong ditentukan berdasarkan tinggi gigi dalam gambar kerja atau sesuai dengan modul gigi yang dibuat (antara 2 sampai 2,25 modul).








SUMBER :  
Teknik pemesinan untuk SMK : WIidarto, B Sentot Wijanarko, Sutopo, Paryanto. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Departemen Pendidikan Nasional. 2008.